Uji Sampel t
Uji t adalah menguji
suatu sampel dengan suatu nilai tertentu.
Contoh :
Data nilai ujian
matematika dalam suatu kelas, jumlah siswa 40 orang. Dipilih 20 siswa
sebagai sampel, kemudian dilihat nilai matematikanya. Guru ingin mengetahui
apakah nilai rata-rata ujian matematika di kelas itu adalah 7,5. Secara
statistik digunakan uji t.
Contoh :
Hasil rakor Kadis
Kesehatan di provinsi A menduga bahwa : tingkat pemahaman masyarakat tentang
pola hidup sehat sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal. Untuk menindak
lanjuti, dilakukan suatu penelitian dengan menyebar angket ke sejumlah
responden di kab/kota. Kesimpulan tentang apakah dugaan itu benar atau tidak,
maka data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t satu sample.
Uji 2 sampel independen
Uji ini adalah untuk melihat perbedaan rata-rata
dua buah sampel.
Contoh :
Data nilai ujian bahasa
Inggris di kelas A dan B. Dipilih masing-masing 20 orang dari kelas A dan B.
Kemudian dilihat nilai ujian bahasa Inggris dari ke 40 orang tersebut. Guru ingin
mengetahui apakah nilai rata-rata ujian bahasa Inggris di kelas A dan B memang
berbeda atau sama secara statistik.
Contoh :
Diperoleh data
partisipasi KB di kota A dan B. Peneliti/pengelola bermaksud menguji
signifikansi perbedaan partisipasi KB di dua kota tersebut. Data yang diperoleh
dapat dianalisis menggunakan uji t dua sampel independen.
Uji 2 sampel berpasangan
Uji ini adalah untuk
melihat perbedaan rata-rata suatu sampel sebelum dan setelah diberikan suatu
perlakuan.
Contoh :
Data nilai ujian Fisika
di suatu kelas. Dipilih sampel 20 siswa. Dicatat hasil ujian Fisika nya.
Kemudian dilakukan pengayaan materi. Lalu dicatat kembali nilai ujian fisika
nya. Guru ingin mengetahui apakah program pengayaan materi memberikan nilai
rata-rata yang berbeda secara statistik.
Contoh :
Diperoleh data berat
badan sejumlah sampel anak penderita gizi buruk di kota A. Kemudian pihak dinas
Kesehatan melakukan program pemberian asupan gizi. Setelah beberapa waktu
lamanya, berat badan anak berbeda secara statistik, antara sebelum dan sesudah
pelaksanaan program digunakan uji dua sampel berpasangan.
Analisis Variansi Satu Arah (one way Anova)
Tools ini merupakan pengembangan dari uji 2 sampel independen.
Pada tools ini dilakukan pengujian terhadap lebih dari 2 sampel
independen.
Contoh :
Data nilai ujian Kimia di
kelas A, B dan C. Dipilih masing-masing 20 orang dari tiap kelas. Kemudian
dilihat nilai ujian Kimia dari ke 60 orang tersebut. Guru ingin mengetahui
apakah nilai rata-rata ujian Kimia di kelas A,B dan C memang berbeda atau sama
secara statistik. Tools ini juga dapat melihat di kelas mana saja yang
sama dan di kelas mana yang berbeda.
Contoh :
Seorang peneliti ingin
mengetahui efektifitas penggunaan alat kontrasepsi PIL, IUD dan kondom.
Diperoleh data dari sejumlah responden yang menggunakan alat kontrasepsi
tersebut. Untuk mengetahui efektifitas, dilakukan berdasarkan rata-rata hitung
ketiga kelompok dengan menggunakan anova satu arah.
Analisis Variansi Dua Arah (two way Anova)
Tools ini untuk melihat pengaruh dua faktor perlakukan dan
interaksi antara faktor terhadap sampel
Contoh :
Kepala sekolah ingin
melihat keefektifan metoda pengajaran dan media pembelajaran terhadap hasil
ujian Biologi. Metoda pengajaran yang dilakukan adalah metoda ceramah dan
metoda diskusi. Media pembelajaran yang digunakan adalah alat peraga, tayangan
LCD, whiteboard. Dari 3 kelas pararel Biologi, dipilih 30 orang siswa dengan
nilai ujian Biologi semester sebelumnya yang hampir sama. Kemudian dilakukan
uji coba terhadap metoda pengajaran dan media pembelajaran dengan rincian
sebagai berikut :
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran alat peraga
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran tayangan LCD
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran whiteboard
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran alat peraga
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran tayangan LCD
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran whiteboard
Setelah itu dicatat nilai
ujiannya.
Kepala sekolah akan
mengetahui metoda pengajaran mana yang paling efektif dalam daya serap siswa
dan media pembelajaran mana yang paling efektif dalam daya serap siswa serta
apakah ada interaksi antara metoda pengajaran dengan media pembelajaran
terhadap daya serap siswa.
Contoh :
Seorang peneliti ingin
mengetahui efektifitas penggunaan alat kontrasepsi PIL, IUD dan kondom antara
wilayah perkotaan dan pedesaan. Oleh karena ada 2 faktor yaitu faktor jenis
kontrasepsi yang membedakan 3 kelompok sampel dan faktor wilayah yang
membedakan 2 kelompok sampel, maka uji perbedaannya dilakukan menggunakan
analisis variansi dua arah.
Analisis Regresi
Tools ini untuk mempelajari hubungan yang ada di antara
variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh dapat menaksir variabel
respon apabila harga variabel prediktor diketahui.
Contoh :
Ingin diketahui besarnya
nilai penjualan buku dengan menetapkan nilai promosi dan jumlah sales. Banyak
buku terjual sebagai variabel respon. Ongkos promosi dan jumlah sales sebagai
variabel prediktor. Dengan menentukan jumlah ongkos promosi dan jumlah sales,
dapat diprediksi nilai penjualan buku.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui
pengaruh umur dan tinggi terhadap berat badan bayi di rumah sakit A maka
digunakan analisis regresi
Analisis Korelasi
Tools ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel.
Hubungannya dapat searah dan berlawanan arah.
Contoh :
Guru ingin melihat
hubungan antara nilai ujian dengan banyaknya uang jajan siswa. Hasilnya bisa
positif, artinya semakin banyak uang jajan semakin tinggi nilai ujian. Atau
negarif, artinya semakin banyak uang jajan semakin rendah nilai ujian.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui
hubungan antara kualitas fisik air bersih yang digunakan dengan terjadinya
diare di kota A maka digunakan analisis korelasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda