Waktu tempuh menuju Kasipute, ibukota Kabupaten Bombana, saat ini hanya 3 jam. Kalau cepat, bisa sampai 2,5 jam. Jalan poros menuju Kasipute sudah teraspal dengan mulus. Beberapa waktu lalu, kami (saya dan Pak Kusman) berangkat menuju Bombana dengan menumpang kendaraan umum. Kecepatan mobil sekitar 60 - 80 km per jam. Kami berangkat dari Kendari jam 3 sore dan tiba jam 6 sore. Sewa mobil ke Bombana (Kasipute) saat ini Rp. 50.000,- per orang.
Di Kasipute, kami menginap di hotel Pantai Bahagia, namanya hotel tapi sekelas penginapan. Belum ada hotel berbintang di Kasipute. Sepintas, perkembangan ekonomi di Kasipute tumbuh pesat, semakin banyaknya toko, rumah makan dan kantor-kantor pemerintah. Namun, jalan di dalam kota, belum di aspal. Lampu-lampu jalan belum banyak yang menyala, tetapi setiap rumah memasang lampu penerang di depan rumah sehingga Kasipute malam hari terang benderang.
Perjalanan kami ke Bombana dalam rangka tugas kantor yaitu pemetaan sekolah berdasarkan koordinat geografis. Beberapa foto berikut menggambarkan apa yang kami kerjakan dan kami alami selama perjalanan di Bombana
Pak Kusman sedang mendata koordinat SDN 2 Batu Putih Kecamatan Poleang Timur.
Dalam perjalanan dari Poleang menuju Kasipute, kami melalui suatu hamparan luas, disana ada ratusan kerbau sedang bertebaran mencari makanan. Lokasi ini diberi plank bertuliskan lokasi pembangunan bandara udara kabupaten Bombana
Kami pulang kembali ke Kendari pada hari Senin tanggal 20 Februari 2012 di pagi hari, setelah sebelumnya bertemu dengan pak Haji Andi Syarifuddin, Kadis Dikmudora Kabupaten Bombana.
Inilah sekelumit kisah journey to Bombana...insya Allah dilain waktu akan ada journey-jouney selanjutnya.
MEMBUAT PROYEK DENGAN MEMANFAATKAN DATA YANG ADA
MEMBUAT PROYEK DENGAN MEMANFAATKAN
DATA YANG ADA
Tulisan
ini dibuat dilatarbelakangi oleh sebuah pertanyaan sederhana dari seseorang. “Berapa
jumlah sekolah di provinsi Sultra?”. “Kurang lebih empat ribuan pak”. “Itu
bukan jawaban, kata beliau. Jawabannya harus tepat, anda kan di LPMP”.
Sebenarnya apabilan dijawab sekenanya, misalnya, empat ribu dua ratus dua puluh
delapan sekolah pak”. Pasti seseorang tadi langsung angguk-angguk. Dia yakin
100% karena yang menjawab adalah orang LPMP. Namun demikian, jawaban yang
benarlah seharusnya diberikan. Untuk itulah tulisan ini dibuat.
Mengapa
Sekolah Dasar?. Saya memilih sekolah dasar sebagai awal ulasan tentang sebaran
sekolah ini disebabkan oleh: SD ada disetiap kecamatan, SD adalah titik poin
awal yang penting dalam mendidik anak bangsa, SD relatif mudah diatur
(manajemennya), di SD tempat belajar sambil bermain.
Provinsi
Sulawesi Tenggara (Sultra) terdiri atas 12 kabupaten/kota dan 197 kecamatan
serta 2.274 SD/MI. Sebaran SD/MI disetiap kabupaten/kota dapat dilihat dalam
diagram dibawah ini
Sumber: Profil PTK LPMP Sultra (2011)
Banyak
makna yang dapat diperoleh dari diagram di atas. Yang paling gampang adalah
Kabupaten Buton Utara memiliki SD/MI tersedikit dan Kabupaten Kolaka memiliki
SD/MI terbanyak. Informasi lain dari diagram di atas. Anak usia SD/MI di
kabupaten-kabupten Konawe Selatan, Kolaka, Konawe, Muna dan Buton lebih banyak
dibanding anak usia SD/MI di kabupaten-kabupaten/kota – kota Baubau, Kendari,
Konawe Utara, Buton Utara, Wakatobi dan Bombana. Ini masih butuh data tambahan
yaitu jumlah siswanya.
Bagi
pengambil kebijakan, diagram di atas dapat dijadikan salah satu dasar dalam
pengambilan kebijakan di bidang pendidikan khususnya SD/MI. Dalam hal pengadaan
buku, bisa dibuatkan proporsionalnya, jadi tidak perlu merata setiap
kabupaten/kota, demikian juga penempatan guru, pengadaan perlengkapan sekolah.
Tentu saja masih memerlukan pendalaman data melalui supervisi. Diagram diatas
sebagai dasar sangat membantu untuk menyusun sasarn dan instrumen supervisi
selanjutnya.
Coba
kita berandai-andai sebagai pengambil kebijakan. Proyek : Pengadaan papan nama
sekolah seluruh SD/MI se- Sultra. Dari diagram di atas kita sudah punya data
yaitu 2.274 buah papan nama yang akan dibuat. Dan sebarannya sudah jelas
angkanya setiap kabupaten/kota. Berapa lembar papan yang dibutuhkan untuk satu
papan nama sekolah, cat berapa kaleng, warna apa saja, mobilitas ke sekolah.
Data di atas sangat bermanfaat digunakan sebagai faktor pengali (kali).
Misalkan di Kabupaten Buton terdapat 288 SD/MI. Berarti papan nama yang akan
dibuat sebanyak 288 buah. Apabila satu papan nama membutuhkan 3 lembar papan, 1
kaleng cat biru, 1 kaleng cat merah, 1 kaleng cat hitam dan 1 kaleng cat putih.
Maka dibutuhkan 3 x 288 lembar papan, 4 x 288 kaleng cat (biru, merah, hitam
dan putih). Ini yang saya maksud faktor pengali. Coba dikalikan dengan harga
masing-masing satuan. Maka dapat diprediksi jumlah dana yang dibutuhkan.
Jadi,
data pada diagram di atas sangat bermanfaat bagi pengambil kebijakan. Anda bisa
berandai lagi untuk proyek lainnya. Coba manfaatkan data di atas.
Analisis item kuisioner
Tulisan ini untuk membantu tambahan bacaan buat teman-teman yang ingin belajar analisis kuisioner dan terapannya dalam SPSS
Silahkan di download di bagian BISA DIDOWNLOAD.
Silahkan di download di bagian BISA DIDOWNLOAD.
Membuat Kuesioner
Menyusun suatu kuisioner gampang-gampang susah. Memulai dari mana ya?. Apalagi kalau lagi tulis skripsi atau tesis. Sibuk download contoh-contoh kuisioner, buka-buka buku, acak-acak perpustakaan. Justru yang diperoleh tambah bingung lantaran banyak bahan yang tersedia.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuisioner adalah informasi apa yang ingin kita peroleh? atau hal apa yang ingin diukur. Tuliskan sebanyak mungkin pertanyaan yang jawabannya bisa menjawab pertanyaan kita.Eit...sebelum banyak, pastikan dulu jawabannya adalah tertutup atau terbuka. Tertutup disini, jawabannya telah kita siapkan. Terbuka disini, jawabannya diisi oleh responden.
Misalkan saya ingin membuat kuisioner untuk mengetahui kecendrungan calon kepala daerah yang diinginkan masyarakat.
Jawaban tertutup
1. Saya memilih kepala daerah dengan latar belakang
a. Pengusaha
b. PNS
c. Tokoh agama
d. Tokoh partai
Jawaban terbuka
1. Saya memilih kepada daerah dengan latar belakang ....................
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun kuisioner adalah informasi apa yang ingin kita peroleh? atau hal apa yang ingin diukur. Tuliskan sebanyak mungkin pertanyaan yang jawabannya bisa menjawab pertanyaan kita.Eit...sebelum banyak, pastikan dulu jawabannya adalah tertutup atau terbuka. Tertutup disini, jawabannya telah kita siapkan. Terbuka disini, jawabannya diisi oleh responden.
Misalkan saya ingin membuat kuisioner untuk mengetahui kecendrungan calon kepala daerah yang diinginkan masyarakat.
Jawaban tertutup
1. Saya memilih kepala daerah dengan latar belakang
a. Pengusaha
b. PNS
c. Tokoh agama
d. Tokoh partai
Jawaban terbuka
1. Saya memilih kepada daerah dengan latar belakang ....................
Tools Statistik
Uji Sampel t
Uji t adalah menguji
suatu sampel dengan suatu nilai tertentu.
Contoh :
Data nilai ujian
matematika dalam suatu kelas, jumlah siswa 40 orang. Dipilih 20 siswa
sebagai sampel, kemudian dilihat nilai matematikanya. Guru ingin mengetahui
apakah nilai rata-rata ujian matematika di kelas itu adalah 7,5. Secara
statistik digunakan uji t.
Contoh :
Hasil rakor Kadis
Kesehatan di provinsi A menduga bahwa : tingkat pemahaman masyarakat tentang
pola hidup sehat sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal. Untuk menindak
lanjuti, dilakukan suatu penelitian dengan menyebar angket ke sejumlah
responden di kab/kota. Kesimpulan tentang apakah dugaan itu benar atau tidak,
maka data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t satu sample.
Uji 2 sampel independen
Uji ini adalah untuk melihat perbedaan rata-rata
dua buah sampel.
Contoh :
Data nilai ujian bahasa
Inggris di kelas A dan B. Dipilih masing-masing 20 orang dari kelas A dan B.
Kemudian dilihat nilai ujian bahasa Inggris dari ke 40 orang tersebut. Guru ingin
mengetahui apakah nilai rata-rata ujian bahasa Inggris di kelas A dan B memang
berbeda atau sama secara statistik.
Contoh :
Diperoleh data
partisipasi KB di kota A dan B. Peneliti/pengelola bermaksud menguji
signifikansi perbedaan partisipasi KB di dua kota tersebut. Data yang diperoleh
dapat dianalisis menggunakan uji t dua sampel independen.
Uji 2 sampel berpasangan
Uji ini adalah untuk
melihat perbedaan rata-rata suatu sampel sebelum dan setelah diberikan suatu
perlakuan.
Contoh :
Data nilai ujian Fisika
di suatu kelas. Dipilih sampel 20 siswa. Dicatat hasil ujian Fisika nya.
Kemudian dilakukan pengayaan materi. Lalu dicatat kembali nilai ujian fisika
nya. Guru ingin mengetahui apakah program pengayaan materi memberikan nilai
rata-rata yang berbeda secara statistik.
Contoh :
Diperoleh data berat
badan sejumlah sampel anak penderita gizi buruk di kota A. Kemudian pihak dinas
Kesehatan melakukan program pemberian asupan gizi. Setelah beberapa waktu
lamanya, berat badan anak berbeda secara statistik, antara sebelum dan sesudah
pelaksanaan program digunakan uji dua sampel berpasangan.
Analisis Variansi Satu Arah (one way Anova)
Tools ini merupakan pengembangan dari uji 2 sampel independen.
Pada tools ini dilakukan pengujian terhadap lebih dari 2 sampel
independen.
Contoh :
Data nilai ujian Kimia di
kelas A, B dan C. Dipilih masing-masing 20 orang dari tiap kelas. Kemudian
dilihat nilai ujian Kimia dari ke 60 orang tersebut. Guru ingin mengetahui
apakah nilai rata-rata ujian Kimia di kelas A,B dan C memang berbeda atau sama
secara statistik. Tools ini juga dapat melihat di kelas mana saja yang
sama dan di kelas mana yang berbeda.
Contoh :
Seorang peneliti ingin
mengetahui efektifitas penggunaan alat kontrasepsi PIL, IUD dan kondom.
Diperoleh data dari sejumlah responden yang menggunakan alat kontrasepsi
tersebut. Untuk mengetahui efektifitas, dilakukan berdasarkan rata-rata hitung
ketiga kelompok dengan menggunakan anova satu arah.
Analisis Variansi Dua Arah (two way Anova)
Tools ini untuk melihat pengaruh dua faktor perlakukan dan
interaksi antara faktor terhadap sampel
Contoh :
Kepala sekolah ingin
melihat keefektifan metoda pengajaran dan media pembelajaran terhadap hasil
ujian Biologi. Metoda pengajaran yang dilakukan adalah metoda ceramah dan
metoda diskusi. Media pembelajaran yang digunakan adalah alat peraga, tayangan
LCD, whiteboard. Dari 3 kelas pararel Biologi, dipilih 30 orang siswa dengan
nilai ujian Biologi semester sebelumnya yang hampir sama. Kemudian dilakukan
uji coba terhadap metoda pengajaran dan media pembelajaran dengan rincian
sebagai berikut :
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran alat peraga
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran tayangan LCD
5 siswa diberi metoda
pembelajaran ceramah dan media pembelajaran whiteboard
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran alat peraga
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran tayangan LCD
5 siswa diberi metoda
pembelajaran diskusi dan media pembelajaran whiteboard
Setelah itu dicatat nilai
ujiannya.
Kepala sekolah akan
mengetahui metoda pengajaran mana yang paling efektif dalam daya serap siswa
dan media pembelajaran mana yang paling efektif dalam daya serap siswa serta
apakah ada interaksi antara metoda pengajaran dengan media pembelajaran
terhadap daya serap siswa.
Contoh :
Seorang peneliti ingin
mengetahui efektifitas penggunaan alat kontrasepsi PIL, IUD dan kondom antara
wilayah perkotaan dan pedesaan. Oleh karena ada 2 faktor yaitu faktor jenis
kontrasepsi yang membedakan 3 kelompok sampel dan faktor wilayah yang
membedakan 2 kelompok sampel, maka uji perbedaannya dilakukan menggunakan
analisis variansi dua arah.
Analisis Regresi
Tools ini untuk mempelajari hubungan yang ada di antara
variabel-variabel sehingga dari hubungan yang diperoleh dapat menaksir variabel
respon apabila harga variabel prediktor diketahui.
Contoh :
Ingin diketahui besarnya
nilai penjualan buku dengan menetapkan nilai promosi dan jumlah sales. Banyak
buku terjual sebagai variabel respon. Ongkos promosi dan jumlah sales sebagai
variabel prediktor. Dengan menentukan jumlah ongkos promosi dan jumlah sales,
dapat diprediksi nilai penjualan buku.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui
pengaruh umur dan tinggi terhadap berat badan bayi di rumah sakit A maka
digunakan analisis regresi
Analisis Korelasi
Tools ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel.
Hubungannya dapat searah dan berlawanan arah.
Contoh :
Guru ingin melihat
hubungan antara nilai ujian dengan banyaknya uang jajan siswa. Hasilnya bisa
positif, artinya semakin banyak uang jajan semakin tinggi nilai ujian. Atau
negarif, artinya semakin banyak uang jajan semakin rendah nilai ujian.
Contoh :
Peneliti ingin mengetahui
hubungan antara kualitas fisik air bersih yang digunakan dengan terjadinya
diare di kota A maka digunakan analisis korelasi
kisi-kisi uji kompetensi awal sertifikasi guru 2012
Sebentar lagi uji kompetensi awal sertifikasi guru. Beberapa teman guru menanyakan tentang kisi-kisi uji kompetensi awal sertifikasi guru. Alhamdulillah, setelah berseluncur di internet, saya mendapatkan beberapa kisi-kisi mata pelajaran. Silahkan bapak ibu download, dibagian BISA DI DOWNLOAD dalam webblog ini.
Semoga usaha sederhana ini dapat bermanfaat bagi bapak ibu sekalian
Wassalam,
Semoga usaha sederhana ini dapat bermanfaat bagi bapak ibu sekalian
Wassalam,
Langganan:
Postingan (Atom)