Shalat
sebagai meditasi tertinggi dalam Islam
Penulis : Abu Sangkan
Penerbit :
Yayasan Shalat Khusyu’ dan Manajemen Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia
Tahun Cetak :
2006
Buku ini unik dari sekian banyak buku
tentang pelatihan shalat. Keunikannya terletak pada penjelasan-penjelasan
materi psikologi dalam setiap prosesi shalat. Abu Sangkan menulis, bahwa
prosesi shalat dimulai dari niat. Niat disini bukan hanya sekedar menbaca
“usholi fardal....” tetapi menghayati dengan sebenar-benarnya bahwa shalat yang
dilakukan ini menghadap Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Kuatnya niat berpengaruh
pada kualitas shalat. Sebagai contoh, dari rumah sudah berniat akan mengerjakan
dokumen-dokumen untuk kegiatan kantor harus selesai hari ini. Setiba di kantor,
tentu akan berusaha dengan sungguh-sungguh mengerjakannya terlebih dahulu.
Kalau niatnya tidak kuat, lebih banyak selingannya sehingga dokumen yang
diniatkan selesai dikerjakan hari itu menjadi molor.
Prosesi kedua untuk mendapatkan shalat
kushyu’ adalah berwudhu dengan benar. Ibaratnya akan menghadap orang penting,
tentu kita akan mempersiapkan diri kita, baik itu mandi dahulu, sikat gigi,
memakai wangi-wangiaan hingga berpakaian yang terbaik agar “orang penting” itu
memperhatikan keinginan kita dan tidak mengacuhkan kita hanya karena bau dan
penampilan kita yang tidak menarik.
Prosesi ketiga yaitu relaks, posisi
berdiri tidak tegak seperti tentara dan tidak renggang seperti pemain karate.
Posisi berdiri relaks, dengan kaki dibuka selebar bahu dan bahu dikendorkan.
Selain relaks secara fisik, juga relaks secara batin. Seperti kita berdiri
ditepian pantai menghadap kelaut merasakan hembusan angin laut menerpa wajah.
Prosesi keempat yaitu tuma’ninah,
maksudnya ada waktu antara. Ketika rukuk, jangan langsung baca subhana rabial
adzim wabihamdihi, tetapi biarkan dulu tulang belakang lurus dan otot-otot
dibelakang paha tertarik, baru membaca subhana rabial adzim wabihamdih.
Demikian pula dengan itidal, sujud, duduk diantara dua sujud. Biarkan sebentar,
nanti posisi sempurna baru membaca bacaan zikir.
Pemahaman arti ayat perlu selalu
dihafalkan setidaknya secara global kita mengerti apa arti bacaan yang dibaca
saat shalat. Dalam setiap prosesi shalat tanamkan keyakinan bahwa Allah Maha
Melihat dan Maha Mendengar apa yang kita lakukan dan apa yang kita pikirkan
sehingga pikiran kita terkonsentrasi hanya kepada Allah. Demikian juga saat
shalat, yakinkan diri bahwa Allah menyaksikan shalat yang kita lakukan. Shalat
khusyu’ memerlukan kesungguhan. Menempatkan shalat sebagai suatu kebutuhan dan
suatu pekerjaan yang Maha penting akan membantu kita melaksanakan shalat dengan
khusyu’.
Buku ini ditulis dengan susunan yang
bebas, tanpa ada bab-bab khusus. Mengalir seperti bertutur sehingga terkesan
seperti berbicara langsung dengan penulisnya.
Ditulis
oleh :Pena Biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tulis komentar anda