Terkadang pekerjaan menyita waktu kita sehingga hobby dan keinginan kita untuk melakukan sesuatu jadi tertunda. Memulai kembali menulis, menggagas, berbuat untuk hal-hal yang kusenangi.
Oktober 23 th, 2012.
Insya Allah besok kita berpuasa dan tanggal 24 Oktober 2012 juga. Disaat umat Islam di padang arafah mengumandangkan doa-doanya.
Kita yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, diberi fasilitas oleh Allah untuk berdoa di dua hari itu. Insya Allah akan dikabulkan.
Memulai kembali....
Apa itu pemetaan dan supervisi pendidikan?
Pertanyaan
ini adalah pertanyaan sederhana yang diajukan kepada saya dari seorang kawan.
Saya bekerja sebagai staf seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi Pendidikan (PMS).
Jadi wajar, jika pertanyaan itu spontan ditujukan kepada saya. Entah itu
sekedar menguji atau belum mengetahui.
Saya
mencoba membahasakannya pada media ini. Mudah-mudahan bisa dimengerti oleh
kawan saya itu dan membuka ruang diskusi buat kawan-kawan pembaca.
Pemetaan
adalah suatu proses menghasilkan sebuah peta. Mutu adalah kualitas yang diukur
berdasarkan indikator tertentu. Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan terus menerus untuk memperbaiki kualitas ke arah lebih baik. Jadi
pemetaan mutu pendidikan adalah gabungan pengertian-pengertian di atas.
Bila
dibahasakan versi saya, maka pemetaan mutu pendidikan adalah suatu proses
menghasilkan suatu peta kualitas berdasarkan indikator tertentu di bidang pendidikan.
Supervisi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan untuk membina dan
memperbaiki agar sesuai standar yang ditetapkan. Supervisi pendidikan berarti
suatu kegiatan pembinaan dan perbaikan secara kontinu di bidang pendidikan.
Apa saja
kegiatan pemetaan mutu pendidikan itu?
Kegiatannya
bisa sangat bervariasi diantaranya; penyusunan peta geografis sekolah, uji
kompetensi PTK, profil mutu sekolah, analisis hasil Ujian Nasional, pengembangan
instrumen pemetaan standar nasional pendidikan, dan masih banyak lagi
Apa saja
kegiatan supervisi pendidikan itu?
Kegiatannya
bisa bervariasi pula diantaranya; pendampingan pengisian instrumen EDS,
pembinaan sekolah project, open class lesson study, pengembangan model
pembelajaran dan tentu masih banyak lagi.
Antara
pemetaan dan supervisi saling mengisi, hasil pemetaan dapat dijadikan objek
sasaran supervisi. Hasil supervisi sebagai pengembangan bahan pemetaan. So, met
na.
Mutu Pendidikan
Negara berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan bagi rakyatnya. Tidak peduli kaya atau miskin, kota atau desa.
Konstitusi Indonesia menyebutkan dalam pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan. Kenyataannya saat ini masih banyak rakyat
Indonesia yang belum mendapat pendidikan, khususnya pendidikan formal. Fenomena
anak jalanan di kota-kota besar, sulitnya bangunan sekolah permanen di daerah
terpencil, simpang siurnya penempatan guru, masih mewarnai warta pendidikan di
tanah air. Berbicara tentang mutu pendidikan terasa sesak di dada karena jauh
panggang dari api.
Para ahli pendidikan dan birokrat
pendidikan berdebat tentang pendidikan Indonesia. Mau di bawa ke mana. Dalam
dokumen resmi kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Dokumen perencanaan pendidikan
kementerian pendidikan dan kebudayaan telah disusun dengan melibatkan para ahli
pendidikan dan birokrat pendidikan. Namun kenyataannya, perdebatan masih saja
berlangsung. Sebagai contoh, perdebatan perlunya Ujian Nasional, wewenang
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan, gaji
pendidik dan tenaga kependidikan dan masih banyak tema perdebatan lainnya.
Jika ingin meningkatkan mutu
pendidikan maka cermati komponen mana yang paling menentukan dalam peningkatan
mutu pendidikan. Menurut hemat saya, komponen tersebut adalah cara mengajar
guru atau istilah populernya metode mengajar guru. Sejauh mana guru-guru di
republik ini mengevaluasi cara mengajarnya, memperbaikinya, dan
meningkatkannya. Ada 4 siklus utama dalam
pengajaran yaitu rencana, mengajar, evaluasi, refleksi. Rencana yaitu
menentukkan standar kompetensi dan kompetensi dasar apa yang akan diajarkan,
menyiapkan bahan ajar, merancang skenario mengajar. Mengajar yaitu tampil
dikelas dengan metode mengajar yang tepat, mengelola kelas, membangkitkan
motivasi, melakukan konfirmasi dan refleksi. Evaluasi yaitu memiliki instrumen
penilaian yang mengukur kognitif, psikomotor dan afektif. Refleksi yaitu
meminta rekan sejawat atau ahli untuk melakukan penilaian dan memberikan saran
terhadap cara mengajar, sejak dari perencanaan hingga evaluasi. Siklus mengajar
belum menjadi trending topic dalam diskusi tentang pendidikan di media massa.
Mau mulai dari mana untuk meningkatkan
mutu pendidikan? Jawabannya adalah dari cara mengajar. Pemerintah melakukan
survei ke sekolah-sekolah untuk mengamati cara guru mengajar di kelas untuk
memetakan metode mengajar guru. Meningkatkan penganggaran program supervisi
klinis pembelajaran. Menyelenggarakan lomba-lomba metode pembelajaran.
Kreativitas guru akan terpacu. Mendorong aktifnya forum-forum pertemuan guru khususnya
yang membahas tentang peningkatan dan pengembangan mutu mengajar. Dan yang
paling penting adalah, mulai melakukannya sekarang.
ANALISIS KUESIONER
Kuesioner adalah
instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam
bentuk item atau pertanyaan.
Pengertian
Validitas dan Reliabelitas
Validitas adalah kemampuan suatu instrumen/item
untuk mengukur sesuatu dengan benar.
Reliabelitas adalah kemampuan suatu
instrumen untuk konsisten mengukur sesuatu beberapa kali dengan benar
Flowchart
validitas dan reliabilitas
Rumus
Validitas
(Pearson Product Moment) :
Kriteria kevalidan item :
0,800 s.d. 1,000 sangat tinggi
0,600 s.d. 0,799 tinggi
0,400 s.d. 0,599 cukup tinggi
0,200 s.d. 0,399 rendah
0,000 s.d. 0,199 sangat rendah (tidak
valid)
(Riduwan, 2007 hal 98. Belajar Mudah
Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitia Pemula. Alfabeta. Bandung)
Rumus
Reliabilitas
(Cronbach Alpha) :
tabel
r product moment
(Riduwan, 2007 hal 115. Belajar Mudah
Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitia Pemula. Alfabeta. Bandung)
Pingin tahu cara menghitung dengan SPSS ? silahkan kirimkan emailnya, supaya saya kirimkan panduan SPSS nya
Langganan:
Postingan (Atom)