Berniat Baik Saja Tidak Cukup

Berniat Baik Saja Tidak Cukup

Judul diatas benar-benar terjadi pada diriku. Menggagas suatu lomba resensi buku untuk program kegiatan Perpustakaan di kantorku. Ternyata, tanpa aku sangka mengakibatkan kontroversi yang cukup tajam. Bermula dari seorang "ahli bahasa" yang memprotes sana-sini dengan bahasa menghina. Yang dengan usahanya itu terpaksa lomba dibatalkan.
Pelajaran berarti yang kuperoleh adalah berniat baik saja tidak cukup. Usaha-usaha lain yang perlu untuk meng gol kan suatu ide menjadi kenyataan adalah memiliki kekuasaan. Kekuasaan yang menolong, demikian kata seorang kawan yang suka berdiskusi tentang agama.Maka dalam berdoa ada bait doa yang berbunyi Ya Allah berikanlah kepadaku kekuasaan yang menolong.
Posting hari ini sebagai curahan hati seorang penggagas. Yang bertekat tetap menciptakan gagasan dan berusaha mewujudkannya sampai takdir menentukan hasilnya. Segala hambatan hanyalah pelajaran untuk berbuat lebih baik lagi di masa depan.

Mengapa Mengeluh?

Ketika kita mengeluh: “Gak mungkin...”
ALLAH menjawab: “Jika AKU menghendaki, cukupKU berkata “Jadi”, maka jadilah..."
(QS. Yasin: 82)

Ketika kita mengeluh:
“Capek...”
Allah menjawab: “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.”
(QS.An-Naba: 9)

Ketika kita mengeluh:
“Berat banget, gak sanggup..."
ALLAH menjawab: “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupannya.”
(QS. Al-Baqarah : 286)

Ketika kita mengeluh:
“Stres... Panik...”
ALLAH menjawab: “Hanya dengan mengingatKU hati akan menjadi tenang."
(QS. Ar-Ra’d :28)

Ketika kita mengeluh:
“Ini semua sia-sia...”
ALLAH menjawab: ”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya."
(QS. Al-Zalzalah: 7)

Ketika kita mengeluh:
“Sendirian, tidak seorangpun bantuin...”
ALLAH menjawab: “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya AKU kabulkan untukmu."
(QS. Al-Mukmin: 60)

Ketika kita mengeluh:
“Sedih...”
ALLAH menjawab: “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya ALLAH beserta kita." (QS. At-Taubah: 40)

Jadi, susungguhnya ga ada ruang bagi kita untuk menyerah dan mengeluh selama Allah Ta'ala tetep menjadi tempat kita bergantung.